Minggu, 26 Februari 2012

Tugas Perkembangan Psikologi Dewasa dan Lanjut usiaTugas Perkembangan Psikologi Dewasa dan Lanjut usia


Analisis menurut Film My Father:
Film yang didasarkan pada kisah nyata ini ini bercerita tentang seorang anak Korea yang dibintangi oleh Daniel Henney (James Parker) yang diadopsi oleh keluarga Amerika. Saat dewasa, ia pun hendak mencari orang tua kandungnya dengan kembali ke Korea sebagai tentara Amerika. Setelah melakukan penelusuran, akhirnya ia bertemu dengan ayah biologisnya di dalam penjara. Meski berbincang dengan dipisahkan oleh jeruji penjara, hubungan emosional diantara mereka kian hari kian tumbuh. Hampir setiap hari ia datang dan berbincang dengan ayahnya. Dari sang ayah ia juga mengetahui bagaimana rupa sang ibu. Namun hal yang mengejutkan terjadi, James mendapatkan hasil tes DNA ia dan sang ayah ternyata tidak cocok. Meski kecewa, James bahagia karena bisa mengetahui asal-usulnya. Ia pun tetap menjalin hubungan dengan sang ayah.

Pada film My Father ini, penulis menganalisis Perkembangan tokoh dari sang Ayah yang bernama Hwang Nam Cheol, yang berada di dalam penjara berdasarkan perkembangan:
1.      Perkembangan Fisik
Dalam Teori perkembangan fisik Dewasa, terjadi kemunduran fisik yang umumnya ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan melambat, bentuk badan yang membungkuk, sensitivitas emosional meningkat dan kurangnya gairah. Berdasarkan kondisi fisiknya, sang Ayah yang merupakan pria paruh baya memiliki kaki kanan cacat dengan cara jalannya yang pincang. Saat berjalan, dia terlihat berjalan dengan pelan dan badannya yang sedikit membungkuk. Giat dalam kegiatan yang diprogram penjara seperti mampu mengecat dinding sambil berdiri meskipun kakinya pincang. Setiap selesai bertemu dengan anaknya, dia begitu bersemangat dalam kegiatannya bekerja mengecat tembok di dalam penjara. Terlihat berbagai garis keriput di wajahnya dengan kulit yang musam dan rambut beruban yang dimana anaknya ketika mengunjungi penjara Meskiput cacat di bagian kaki, dia  mampu mengurus dirinya sendiri seperti memakai baju sendiri.
2.      Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan kognitif berdasarkan aspek inteligensi, Sang ayah termasuk kedalam Crystallized Intelligence (kemampuan mengingat dan menggunakan informasi yang telah diperoleh sepanjang kehidupan, tergantung pendidikan dan budaya) meningkat. Dia dengan mampu menggambarkan kondisinya dan istrinya saat anaknya bertanya seperti apa mereka di masa lalu dan menceritakan berbagai memorinya di masa lalu pada anaknya dan mengingat secara jelas tentang pembunuhan yang telah dilakukannya, termasuk sosok temannya di masa lalu yang juga ditemuinya di dalam penjara. Karena berada di dalam penjara dan tersangka pembunuhan, ayahnya mengatakan untuk tidak lagi menjenguknya karena jika orang –orang tahu bahwa dia adalah anak seorang pembunuh maka dia tidak akan mendapat pekerjaan. Dengan persepsi Ayahnya yang seperti ini terlihat jelas bahwa sang ayah benar-benar memikirkan masa depan anaknya dengan label ayahnya yang seorang pembunuh.
3.      Perkembangan Sosial-Emosional
Dalam psikososial, terdapatnya masa krisis ialah masa dimana ada usaha dari individu untuk mengatasi kesenjangan antara masa lalu dan masa depan yang akan mengancam kontinuitas kehidupannya (Daniel Levinson). Di dalam penjara sang Ayah tergolong ke dalam napi yang diam dan sering menyendiri di dalam selnya. Dia membuat patung lilin untuk menghabiskan waktu luangnya. Di saat teman satu selnya bermain kartu dia tetap mengisi waktu luangnya dengan membuat patung dari lilin yang patung bergambar wajah anaknya. Suatu ketika dia ingin mengirimi anaknya surat. Ia tak tahu menulis, namun dia mengajak temannya untuk menuliskan surat padanya untuk anaknya. Saat bercerita bersama anaknya, dia menampakkan ekspresi kesedihan saat menceritakan tentang istrinya dan keseriusan, dan tersenyum. bercerita tentang keluarga mereka pada anaknya sambil memegang tangan anaknya. Dia juga memeluk anaknya dengan begitu erat. Saat menceritakan tentang pembunuhan yang dilakukannya, dia hanya menatap dengan tatapan penuh penyesalan dan arah tatapan kosong. Setiap kali anaknya datang menjenguknya dipenjara, wajahnya terlihat begitu senang dan bersemangat bercerita sambil tertawa memandang anaknya. Saat berfoto bersama anaknya dia menunjukkan ekpresi bahagia dengan tersenyum lebar dan menampilkan deretan giginya.
Hal yang menarik adalah usia paruh baya dimana dikenal dengan krisis emosi. Perubahan yang terjadi berupa penurunan, sehingga rentan menimbulkan stress, dan perlu ada penyesuaian diri dari individu untuk menghadapi midlife-crisis ini. Banyak temannya di sel yang selalu berusaha memancing emosinya dengan mengatakan hal-hal yang tidak pantas terhadapnya namun ekspresinya hanya terdiam mendengar itu semua. Melihat hal itu temannya terlihat ketakutan dan mengambil sikap sujud dan menundukkan kepala kepadanya. Sampai suatu saat dia bertemu teman lamanya di dalam penjara yang berusaha menyerangnya. Dia terlihat begitu rapuh ketika temannya itu menceritakan masa lalunya dan arti dari berbagai luka yang ada di perutnya. Seorang temannya dari masa lalu terus menerus menghinanya dengan mengatakan bahwa dia adalah seorang pembunuh. Dia terdiam. Kemudian dia berlutut di tanah dengan meluruskan kakinya yang pincang. Namun temannya berusaha menghina istrinya dan sambil menunduk dia terlihat begitu marah dengan menyerang dan mendorong teman yang menghinanya itu. Temannya kemudian memukunya sampai dia tidak bisa lagi bergerak. Namun dia menyerang serta menusuk orang itu dengan sebilah pisau yang dilihatnya dan mencekik leher teman yang menghinanya. Saat anaknya menjenguknya kembali lagi, dia hanya terdiam dan menundukkan kepalanya. Anaknya tetap mengatakan bahwa dia tetap ayahnya dan mendengar hal itu ayahnya menangis dan berusaha memegang tangan anaknya yang terhalang dengan kaca. Anaknya kemudian mengatakan bahwa dia sangat mencintai ayahnya sambil memegang dada kanannya. Ayahnya kemudian memegang tangan kanannya di dadanya sambil tersenyum melihat anaknya dan ketika berbalik, dia menangis dan air matanya keluar begitu saja.

0 komentar:

Posting Komentar