Senin, 05 Desember 2011

Analisis Film “GRIDIRON GANG” Berdasarkan Pendekatan Psikologi Remaja

Sinopsis
Gridiron gang adalah sebuah film yang diangkat dari kisah nyata bahwa remaja pada saat ini sering sekali melakukan kesalahan yang bisa dianggap fatal hingga akhirnya kehidupan mereka harus berakhir di penjara. Munculnya tindak kriminalitas mereka tersebut tidak bisa lepas dari keberadaan keluarga mereka yang kacau (broken home) sehingga memaksa mereka mencari kasih sayang di jalanan. Ratusan bahkan ribuan remaja berkumpul karena alasan yang sama, broken home, kemudian bersosialisasi dan membentuk genk. Melalui kelompok-kelompok genk-genk inilah mereka hendak menunjukkan eksistensi dan saling memperoleh kasih sayang semu serta mendapatkan keluarga baru di jalanan dengan cara yang salah. Mereka menganggap pencurian, penjarahan, narkoba, perkelahian massal, dan membunuh adalah sebuah ritual biasa. Karena tindakan-tindakan kriminal yang mereka lakukan tersebut akhirnya mereka harus masuk penjara di usia belia. Namun, hukuman penjara tidak memberikan efek jera bagi mereka. Diantara mereka yang kemudian bebas dari penjara, tercatat sebanyak 75% diantara mereka kembali ke penjara lagi karena kembali melakukan tindak kriminal atau justru menjemput maut di jalanan karena konflik antar genk yang tak jelas dan tak berujung.
Melihat kenyataan tersebut, sebuah Penjara bernama Camp Kilpatrick dan petugasnya berusaha merubah keadaan. Sean Porter adalah petugas di pengadilan anak yang dalam masa percobaan, berpikiran membantu anak anak remaja tersebut untuk memberi kesempatan kedua dengan bermain football. ia memilih football sebagai “lapangan” bagi para remaja yang dipenjara untuk melakukan sesuatu yang berguna dan patut dibanggakan. memutuskan membuat rencana untuk mengajarkan displin dan tanggung jawab melalui permainan football. Tapi hanya ada waktu 4 minggu sebelum mulai musim yang baru. Sean harus berusaha keras membentuk tim yang kompetitif.
Pada awalnya sangat sulit untuk menyatukan remaja-remaja tersebut, karena mereka terdiri dari bermacam kepribadian, geng narapidana yang berasal dari geng yang saling bermusuhan seperti antara Willie yang merupakan geng 88 dan Kelvin yang adalah geng 95. Hal seperti inilah merupakan tugas yang berat bagi pelatihnya untuk membentuk sebuah tim yang solid. Sean sebagai pembimbing bersama teman sekerjanya bernama Malcolm Moore mengajarkan mereka prinsip untuk membentuk karakter yang baik, kuat dan menghargai satu sama lain dan bertanggung jawab. Kemudian terbentuklah mereka semua menjadi satu Tim Footbal bernama Mustang. Mereka diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan dibekali motivasi melalui football. Mereka pun diberi kesempatan untuk bertanding dalam sebuah liga football melawan tim-tim football hebat yang bukanlah para penghuni penjara. Mereka belajar merasakan kegagalan, kekalahan, kesedihan, kekompakan dan kemenangan yang membuat hidup mereka menjadi bermakna dengan fokus pada pencapaian prestasi football.


ANALISIS TEORI PERKEMBANGAN REMAJA:
Ø  Secara Kognitif :
-          Dalam perkembangan kognitif, terdapatnya berpikir kreatif, yaitu Kemampuan untuk berpikir dengan menggunakan cara-cara baru untuk menemukan solusi yang unik dari setiap persoalan.
Analisis: berdasarkan film diatas, para narapidana yang menjadi tim football itu di tuntut dan berusaha untuk cara-cara dengan kode-kode rahasia yang menipu lawan agar permainan mereka tidak terbaca untuk mampu menembus pertahanan lawan karena belajar dari kekalahan mereka dipertandingan perdana, mereka dengan mudahnya dikalahkan oleh lawan mereka dan itu membuat mereka diremehkan.
-          Berdasarkan skema kognitif yang diungkapkan oleh Piaget, yaitu konsep/ kerangka kerja mental yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi, salah satu prosesnya adalah Akomodasi. Akomodasi adalah penyesuaian terhadap informasi baru.
Analisis: Hampir semua diantara pemain tim football Mustang belum memiliki dasar dalam bermain football. Sehingga, mereka berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap permainan football yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya dan mempelajari berbagai macam peraturan serta berlatih tehnik-tehnik yang benar dalam bermain football.
Ø  Secara Sosial:
-          Dalam masa perkembangan ini, seorang remaja mulai tergugah rasa sosial untuk ingin bergabung dengan anggota-anggota kelompok yang lain. Pergaulannya yang dulu terbatas dengan keluarga, tetangga dan teman-teman sekolah saat ini dia ingin lebih meluaskan pergaulannya sehingga tidak jarang mereka meninggalkan rumah. mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan.
Analisis: Kelompok-kelompok geng terbentuk diantara para remaja dimana mereka membentuk komunitas untuk menunjukkan eksistensi antar geng yang mengikat rasa solidaritas diantara mereka sehingga ketika adanya masalah antar geng, mereka saling bermusuhan, bahkan saling membunuh dan balas dendam seperti antara Willie yang merupakan geng 88 dan Kelvin yang adalah geng 95 yang saling membenci satu sama lain yang kemudian berlanjut ketika mereka berada dipenjara namun setelah mereka menjadi tergabung dalam satu tim dalam football, mereka berdamai, akrab, saling mendukung, membantu dan menjadi teman baik.
Ø  Perkembangan Identitas Remaja:
-          Teori perkembangan rentang kehidupan Erik Erikson, Identitas (Identity) versus Kebingungan identitas (identity confusion) adalah tahap psikososial Erikson yang kelima. Tahap ini sesuai dengan masa remaja. Remaja berusaha untuk mencari tahu diri mereka, seperti apa mereka dan kemana tujuan hidup mereka. Remaja perlu diizinkan untuk mengeksplorasi jalan-jalan yang berbeda untuk membentuk identitas mereka. Apabila remaja tidak cukup mengeksplorasi peran-peran yang berbeda dan tidak mengembangkan jalan masa depan yang positif, mereka akan tetap merasa bingung akan identitas mereka. Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya.
Analisis: Ratusan bahkan ribuan remaja berkumpul karena alasan yang sama, broken home, kemudian bersosialisasi dan membentuk genk. Melalui kelompok-kelompok geng-geng inilah mereka hendak menunjukkan eksistensi dan saling memperoleh kasih sayang semu serta mendapatkan keluarga baru di jalanan dengan cara yang salah. Mereka menganggap pencurian, penjarahan, narkoba, perkelahian massal, dan membunuh adalah sebuah ritual biasa. Karena tindakan-tindakan kriminal yang mereka lakukan tersebut akhirnya mereka harus masuk penjara di usia belia, sebab tidak mendapat arahan untuk mengeksplorasi peran dan jalan masa depan yang positif. Sampai ketika mereka berada di Camp Kilpatrick, setelah mendapat arahan dan  motivasi dari Sean untuk bermain football, mereka kembali menemukan tujuan, fokus dan arah jalan masa depan yang positif untuk menjadi pemain football yang hebat.
-          Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi merasa tertekan dan muram atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.
Analisis: Salah satu pemain football bernama Willie dikatakan bahwa ia hanya menghabiskan uang dan menyusahkan orang tuanya saja, bahwa dia adalah seorang pecundang oleh Ayahnya sendiri, Willie tak bisa mengontrol dirinya, marah pada ayahnya dan tanpa dia sadari dia membunuh ayahnya karena kemarahannya yang meluap itu. Saat mengingat perkataan Ayahnya bahwa ia adalah seorang pecundang, ia merasa down dan ingin menyerah bermain football karena ia merasa tak berguna.
-          Keluarga merupakan tokoh yang berpengaruh dalam proses pencarian identitas pada remaja.
Analisis: Munculnya tindak kriminalitas mereka tersebut tidak bisa lepas dari keberadaan keluarga mereka yang kacau (broken home) sehingga memaksa mereka mencari kasih sayang dengan cara yang salah karena bergaul dengan geng dimana mereka bergaul bersama.

2 komentar:

Love, Lover, Lovely mengatakan...

cukup komprehensif...

backgroundnya bagus Grace :)

Hi, I'm Grace P. Tandipayuk mengatakan...

Iya, Terima kasih atas perhatiannya, Ibu :)

Posting Komentar