Selasa, 12 Juni 2012

Analisis Buku Parenting


REVIEW BUKU
v Buku ini menceritakan tentang  bagaimana penulis membagikan pengalamannya dalam mendidik anak-anaknya dalam masa perkembangan mereka dan mendampingi para keluarga lainnya untuk mendidik anak-anak mereka.
v Komentar dan penilaian yang cocok untuk dibaca:
Buku ini sangat bagus dibaca untuk para orang tua yang mengalami kebingungan dalam menghadapi perkembangan anak mereka, bagaimana sikap yang harus dilakukan orang tua ketika anak mereka tumbuh menjadi dewasa dan perilaku mereka menjadi berubah dan tidak sesuai dengan harapan orang tua serta menjadi  landasan bagi orang tua untuk lebih memahami seperti apa potensi dan keinginan serta harapan dari anak yang diinginkan mereka untuk dilakukan oleh orang tua dalam keluarga.
v Pendapat menurut buku ini isinya bagaimana:
Bagus karena:
ü  Dalam buku ini terdapatnya tehnik-tehnik yang memotivasi dan inovatif terkait pengasuhan.
ü  Kiat-kiat meningkatkan pertumbuhan pribadi yang menarik yang didukung dengan pandangan secara Alkitabiah yang sesuai dengan penerapan perkembangan rohani.
ü  Metode yang dikemukakan untuk mengatasi hambatan/kekurangan.
ü  Strategi yang telah diterapkan oleh penuli dalam keluarga mereka untuk menciptakan waktu keluarga yang akrab dan berarti.

v Analisis menurut teori parenting:
    Dalam sistem keluarga terdapatnya tiga dimensi, yaitu:

 1.    Cohesion adalah merasa dekat secara emosional dengan orang lain.
·       Cohesion juga dideskripsikan sebagai kebersamaan, respek dan kepercayaan, berbagi waktu santai, nilai privat, berbagi waktu makan (Curran,1983) serta komitmen pada keluarga, waktu bersama dan saling menyemangati (Krysan, Moore & Zill ,1990)
·       Keseimbangan antara berpisah dan kebersamaan adalah inti dari cohesion dalam keluarga. Anggota keluarga perlu menyeimbangkan antara intim dan bersama dengan anggota keluarga yang lain dengan mandiri dari keluarga sehingga bisa membentuk diri sebagai individu.

Analisis berdasarkan buku: 
Dalam buku ini, orang tua diajak oleh penulis untuk mengembangkan kepercayaan terhadap anak dengan tidak membatasi hal-hal yang ingin dilakukan oleh anak sehingga dari hal itu anak bisa menemukan dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri karena adanya dukungan dari keluarga, respek dan kepercayaan dari orang tua untuk mengembangkan kemampuan dari hal yang disukai anak. Orang tua juga diharapkan untuk menyempatkan diri ditengah kesibukan bekerja untuk  mendampingi anak-anak mereka ketika ada moment-moment penting dalam hidup mereka yang membutuhkan kehadiran orang tua pada moment tersebut, sebagai contoh ketika anak mendapat kesempatan dari sekolah untuk tampil dalam orkestra sekolah, tanpa anak mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin orang tuanya untuk datang melihat penampilannya, orang tua seharusnya lebih dulu respek untuk menyadari hal tersebut.

 2.    Flexibility adalah jumlah perubahan yang terjadi dalam leadership, role relationship dan relationship rules.
·      Flexibility juga dideskripsikan sebagai berbagi tanggungjawab, ritual dalam keluarga (Curran, 1983) serta kemampuan beradaptasi dan aturan yang jelas (Krysan, Moore and Zill, 1990)

Analisis berdasarkan buku: 
Orang tua harus menampilkan citra diri yang baik terhadap anak-anaknya jika orang tua ingin agar anak mereka kelak mejadi seperti apa yang mereka harapkan. Adanya sistem yang diterapkan oleh Ayah untuk tugas-tugas dalam rumah tangga membuat anak terbentuk untuk bertanggung jawab, membuat keputusan yang baik dan mengatur waktu dengan baik dirumah. Sebagai contoh, bagaimana pun banyaknya pekerjaan seorang ayah, ia harus tiba dirumah pukul 5pm−sekalipun itu berarti bahwa ia harus kembali kekantor sesudah makan malam untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ibu berada dirumah dan mendampingi anak bersekolah.  Dan anak-anak tahu bahwa mereka tidak boleh terlambat pulang atau bertanya apakah mereka boleh makan dirumah teman. Anak-anak harus berada di rumah.

 3.     Communication juga dideskripsikan sebagai afirmasi satu sama lain (Curran, 1983) serta ekspresi dan apresiasi (Krysan, Moore and Zill, 1990).

Analisis berdasarkan buku: 
Dalam berkomunikasi terhadap anak, kunci untuk menciptakan komunikasi dengan anak-anak adalah kesiapsediaan dan ketekunan. Orang tua harus mudah ditemui anak-anak ketika mereka ingin mengutarakan sesuatu. Waktu-waktu yang paling banyak digunakan adalah sebelum tidur, bangun tidur sebelum melakukan apa-apa, dan sepulangnya dari sekolah. Demikian pula dengan saat-saat ketika orang tua menikmati liburan dengan anak-anak−apabila mereka merasa aman dan dikasihi, lebih mudah bagi mereka untuk berbagi perasaan dan mempererat kelekatan antar anggota keluarga.


3 komentar:

Steve Finnell mengatakan...

you are invited to follow my blog

Hi, I'm Grace P. Tandipayuk mengatakan...

Hi, Steve :D
I already followed your blog :)
Thanks for reading my Blog.
GBU^^

Hi, I'm Grace P. Tandipayuk mengatakan...

Thanks for following my blog :)
I have followed your blog too :D
btw, if you wanna see my another blog that I'm write, please click this: http://graceonobesrvation.wordpress.com/

GBU :)

Posting Komentar